Friday, December 2, 2016

Wanita Misterius


Wanita Misterius

Namaku Aisyah Fatimah Azahra dan biasa dipanggil Ara. Pagi ini aku terbangun, kulirik jam kecil yang menempel di kamarku itu, ternyata sudah menunjukkan pukul 04.30. Ini waktunya aku menunaikan ibadah Subuh. Aku pun ke luar kamarku, dan menuju kamar mandi. tapi ada suatu hal yang ganjil, kulihat seorang wanita sedang menuruni anak tangga rumahku.

“Mungkin itu Bunda” pikirku.
Lalu aku pun berkata “Loh, bunda belum sholat? Ara kira hanya Ara yang belum sholat. Kalau begitu kita sholat berjamaah saja ya bun?” Tapi wanita itu tidak menanggapi aku, aku hanya berpikir positif, mungkin bundaku masih mengantuk atau bisa saja bunda tidak mendengar ucapanku.

Aku pun sholat subuh, setelah itu aku pun menuju ke dapur. Disana kulihat bunda tampak baru bangun tidur dan hendak memasak nasi goreng. “Loh, bunda pakai baju hijau dengan jilbab putih. Sementara yang tadi pake baju putih dan kerudung hitam” ucapku dalam hati.
“Jam segini baru bangun nak? Udah sholat subuh belum?” tanya bunda sambil mengaduk nasi goreng.
“Hmm… Su.. sudah bun, bunda udah sholah belum?” tanyaku
“Ya ampun sepertinya anak bunda ini lupa, bunda kan sedang haid sayang” ucap bunda
“Oh iyaa, bunda kan sedang haid, mana mungkin sholat. Pantas saja bunda baru bangun. Jadi yang kulihat tadi siapa? Oh mungkin itu Kak Febby” batinku
“Ya sudah bun kalau begitu Ara ke kamar dulu ya, mau menyiapkan peralatan sekolah nih.” ucapku lalu pergi meninggalkan bunda.

Aku merasa ada hal aneh, siapa wanita itu? Mengapa dia tidak menjawab perkataanku? Ah sudahlah. Aku pun masuk ke kamar dan mulai memasukkan buku ke dalam tas ku.

“Pensilnya sudah masuk?” kudengar suara wanita berbicara padaku.
“Sudah kak, oh iya kakak mau kema-” perkataanku teputus, aku menoleh ke belakang tapi tak ada seorang pun di kamarku. Ah Kak Febby ini menakutiku sepertinya

Aku pun turun ke bawah untuk sarapan bersama. Namun, di meja makan hanya ada Papa, Bunda, Aku dan Hafiz (adikku). “Loh kakak mana bun?” ucapku sambil menyendokkan nasi goreng itu.
“Sayaang, kamu ini masih muda tapi udah mulai pikun. Kakak kamu kan sedang ke Bandung untuk menyelesaikan tugas.” ucap papa.

Aku pun mulai merinding, lantas yang kulihat dan menyapaku tadi siapa?

No comments:

Post a Comment