Friday, December 2, 2016

Ada Sesuatu Yang Lain


Ada Sesuatu Yang Lain

“Jangan mendekat!” ucap Verol dengan nada tegas.
“Tapi, aku ingin mengucapkan terima kasih padamu. Jika kau tak ada tentu aku akan mati diterkam serigala itu.”
Gita tersenyum, betapa beruntungnya dia diselamtkan oleh seorang pemuda yang begitu tampan. Jika dia berselfie ria dengan pemuda itu, tentu teman-temannya akan iri melihat fotonya.
“Kukatakan sekali lagi, sebaiknya kau lari dan tinggalkan tempat ini!”

Verol menatap ke arah langit, sang rembulan sebentar lagi akan bersinar dengan sempurna. Namun Gita tak peduli dengan peringatan yang diucapkan oleh pemuda tampan itu. Dia lalu mengambil handphone dari dalam saku roknya dan mulai memasang gaya apa saja agar terlihat mempesona. Namun betapa terkejut Gita saat melihat hasil fotonya.
“Ka.. kauu,” ucap Gita dengan penuh ketakutan.
Rasanya dia ingin berlari namun kaki-kakinya seakan menancap di tanah dengan penuh gemetaran. Butiran keringat mulai bercucuran dari wajahnya.
“Sudah kukatakan pergilah.”
Kali ini Verol mengucapnya dengan nada lembut. Perlahan langkah kakinya mulai mendekat ke arah Gita membuat gadis itu semakin panik.
“Pa.. Pak Guruuu Ha.. Hantuuuuuuu!” teriak Gita, berlari meninggalkan pemuda tampan yang masih memasang wajah ramahnya.
“Heiii, handphonemu!” teriak Verol dengan sambil melambai-lambaikan handphone milik Gita ke udara. Namun pemilik handphone itu telah menghilang di balik pekatnya suasana malam.

Verol lalu menatap handphone milik gadis kepo itu. Pada layarnya terlihat foto Gita tersenyum manis dan wajah Verol yang pucat dengan dua taring terselip di kedua sisi bibirnya.

“Ahh, seharusnya kubunuh saja gadis itu!” ucap Friska kesal.
“Jangan kau ikuti emosimu Sayang, aku tak ingin ada berita heboh tentang seorang gadis cantik yang diterkam gadis buas,” ucap Verol yang sukses membuat Friska melotot kesal padanya.
“Besok kau hapus ingatannya tentang kejadian tadi!”
Friska segera masuk ke dalam rumah lalu membanting pintu keras-keras.
“Kau mulai cemburu rupanya, sudah kukatakan kita kembali saja dan membicarakan hubungan ini dengan baik pada orangtuamu. Apa kau tidak takut gadis-gadis manusia itu akan terus menggoda dan mendekatiku?” ucap Verol dengan nada bahagia yang dibuat-buatnya.
Kali ini dia harus berhasil membujuk kekasihnya itu agar kembali ke negeri asal mereka. Dia jenuh dengan kehidupan di dunia manusia sebab kekuatannya tak bisa dia gunakan sepenuhnya.
“Oke, kita akan balik tapi setelah kau menghapus ingatan gadis itu, jika tidak aku sendiri yang akan menghapusnya dari dunia manusia,” ucap Friska dari dalam ruangan.
Perlahan ada rasa khaatir menyusup dari sela-sela hati Verol, rasa ingin melindungi gadis itu.

Ingatannya pun terputar pada kejadian satu hari yang lalu.
“Aku mencintaimu Pak, tak peduli apa alasannya kau menolakku,” ucap Gita dengan suara bergetar, menahan luapan kesedihan.
“Datanglah ke rumahku besok malam, kau akan tahu sebenarnya siapa aku.”
Verol menghembuskan nafasnyya berat, seperti ada sesuatu beban yang tak ingin Gita mengetahuinya.
“Aku tahu, kau pecinta serigala. Aku bisa pahami itu dan tak akan melarang hobbymu itu.”
Lalu perlahan senyum Gita memenuhi langit-langit hatinya.

No comments:

Post a Comment